Rabu, 28 April 2010

Sosok ibu di mataku

Mungkin di dunia ini tak ada yang pernah memahami hati dan perasaan seorang Ibu itu seperti apa, kecuali dia seorang perempuan yang pernah melahirkan. Dalam kesempatan kali ini ijinkan saya untuk berurai kata tentang sosok seorang Ibu.

Di mata saya sosok ibu adalah seseorang yang paling pandai menyembunyikan kegelisahan, keresahan, kepenatan, dan perasaan negatif lainnya dihadapan putra dan putrinya. Karena mungkin naluri seorang Ibu yang begitu adanya, memancarkan rona cinta yang bersemayam kala senang ataupun sedih. Sampai terkadang kesabaran seorang Ibu melampaui garis batas ketika menutupi segala kepahitan dengan menelannya bulat-bulat.

Ibu adalah permadani mata air cinta yang menyemburkan kesejukan meski dalam kemarau sekalipun. Kasih sayang Ibu membentang luas melebihi angkasa raya. Ibu bersinar bak matahari dunia, meresap kehangatan sampai ke pori yang terdalam. Ibu adalah segalanya, merawat dan membesarkan tanpa pamrih sepeserpun.Tak pula meminta air susu yang dulu pernah diberikan untuk kembali lagi, selalu Ibu di bumi, dan Kau di langit, Nak !.

Ibu adalah bumi untuk surga kehidupan. Menancapkan sari pati kehidupan dengan bahasanya sendiri. Usap lembut tangannya tak akan pernah lekang dan menghilang. Saat bertemu titik nadir kehidupan maka bahasa Ibu lah yang akan berbicara. Naluri seorang Ibu akan senantiasa mendorong anaknya bangkit dari lembah terbawah bumi ini. Ibu adalah kekuatan maha dahsyat.

Sejatinya saya tak cukup faham untuk memahami hati dan perasaan seorang perempuan, sekalipun perempun itu bernama ibuku yang telah melahirkan 26 tahun silam. Ibu terlalu mulia, hampir tak pernah melihat kesedihan terpancar walaupun gamang sedang menerpanya. Ibu adalah terindah, tersenyum sekalipun keadaan memaksanya untuk lara.

Tatkala malam menjelang saya suka memimpikan Ibu membawa secangkir teh hangat untukku. Tergopoh-gopoh dibuatnya hanya untuk menyenangkan anaknya. Tapi tak apalah, banyak kisah yang menerangkan kehebatan dan kesabaran seorang Ibu. Mencarikan anaknya uang untuk biaya sekolah sampai mengais rejeki dipinggir jalan raya umum untuk anaknya bisa meminum segelas susu. Ibu terlalu perkasa sekalipun renta. Energinya masih kalah jauh dengan anak-anaknya, tapi itulah Ibu, senantiasa membumi, menyusui, merangkul segenap cinta tanpa Ia sadari bahwa Ia telah rapuh dan lelah.

Me and Her

Today was beautiful. As usual I start my day with morning prayer, so that all my activities always fun and always within the protection of GOD. After that, I prepare myself and all college equipment. In order shall in no hurry to depart on time. And at around 7:15 I was ready to go with the spirit even if not eaten.

Lectures on this day run smoothly. After school I have an appointment with my friends for sport together. With the spirit and invites me to remind them. On the other hand I've been wanting to ask someone to be with me and my friends exercise. He is someone I admire in campus. With a pretty face and funny, made me fall in love with him. Especially with such a beautiful smile and charm. I hope this time he was willing to come with me and my friends to the sport.

Initially he wanted me to ask, but after returning college he suddenly changed his mind to not be involved. I was sorry and disappointed, but I'm trying to get rid of those feelings. And finally, I went with one of my friends. And at around 15:00 me and my friend started one sport, while waiting for my friend the other. But without me knowing it, he suddenly came out with my friends the other. I too was surprised to see him and was happy, she finally came. So make me increase morale.

Time passed, and no felt was past 17:00, the sport was forced to end today, after that we all go home. And before I go home I approached him and asked to go home together. And he's willing to go home together. On the way home, I tried to invite him for a walk. At first I was confused and afraid to ask. But with confidence I ask him for a walk. And finally he too was also willing.Without this afternoon I realized I could get together with him, as I had hoped for all along. And finally he asks for around town to enjoy the capital city traffic. On the way we were telling stories and joking laughter.

And do not feel it was dark. Finally we came home at around 19:00. Honestly, today I was very pleased and happy, finally able to walk with him that I admired and loved.